RETORIKA
Retorika adalah suatu istilah yang secara tradisonal diberikan pada
suatu pengetahuan yang tersusun baik. Jadi ada dua aspek yang perlu
diketahui oleh seseorang dalam retorika, yaitu pengetahuan mengenai
bahasa dan penggunaan BAHASA dengan BAIK, dan kedua pengetahuan mengenai
objek tertentu yang akan disampaikan dengan bahasa tadi. Oleh karena
itu, retorika harus ipelajari oleh mereka yang ingin menggunakan bahasa
dengan cara yang sebaik-baiknya untuk tujuan tertentu tai. Studi
mengenai retorika inilah yang akhirnya mempengaruhiu perkembangan
kebudayaan eropa dari jaman kuno hingga abad XVII Masehi. Sesudah abad
XVII, retorika tidak dianggap penting lagi. Pada abad XX, retorika
kembali mengambil tempat diantara bidang-bidang pengetahuan lainnya,
sebagai suatu cara untuk menyajikan berbagai macam bidang pengetahuan
dalam bahasa baik dan efektif.
Kalau kita mengenal lebih baik hakikat retorika itu sendiri dan
bagaimana perannannya pada bermacam-macam tingkat perkmbangannya. Teknik
retorika, serta pengetahuan yang menjadi landasan retorika itu selalu
diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Sebab tiu, apabila pada
suatu wkatu tujuan –tujuan retorika itun berubah bersamaan dengan
munculnya teknik-teknik baru berdasarkan teori baru, maka struktur
retorika yang berlaku akan dianggap tidak sempurna lai. Kecendrungan ini
selalu berulang kembali dalam situasi dan suasana yang memungkinkan
perubahan itu dari waktu ke waktu.
Pada waktu ditemukan media komunikasi elektronis, khususnya radio,
peranan bahasa lisan muncul kembali. Podato melalui radio, televise
mempunyai peranan yang sama penting dengan komunikasi memelui media
tulis. Sebab itu, selama 25 abad perkembangan retorika, yaitu sejak
diperkenalkan pada abad V seblum Masehi sampai sekarang , pengertian
retorika itu mengalami perkembangan. Retoika dalam pengertian dewasa ini
boleh dikatak mencakup semua pengertian yang telah ada yaitu :
a. prinsip-prinsip mengenai komposisi pidato yang persuasive dan efektif
maupun keterampilan yang harus dimiliki seorang orator (ahli pidato)
b. prinsip-prinsip mengenai komposisi prosa pada umumnya, naik yang
dimaksudkan untuk penyajian lisan maupun untuk penyajian tertulis, entah
yang bersifat fiktif atau yang bersifat ilmiah;si
c. nya mungkin lamban dan suka, tapi to orang akan merasa lega dan puas,
sebab tidak akan sia=-sia sema jerih lelah yangkumpulan ajaran teoritis
mengenai seni komposisi verbal, baik prosa maupun pusi, beserta
upaya-upaya yang digunakan dalam kedua jenis komposisi verbal tersebut.
Retorika dalam hal ini berusaha pula mempengaruhi sikap dan perasaan
orang, maa ia dapat mempergunakan semua unsure yang bertalian dengan
kaidah-kaidah keefektifan dan keindahan gaya bahasa, misalnya ketepatan
pengungkapan, keefektifan struktur kalimat, penggunaan bahsa kiasan yang
serasi, penampilan yang sesuai dengan situasi dan sebagainya. Secara
singkat, retorika membicarakan dasar-dasar yan fundamental untuk
menyusun sebuah wacana yang efektif. melihat perkembangan dan
pergeseran dan tekanan makna retorika sebagai dikemukakan tadi maka
dapat dikatakan bahwa retorika adalah suatu tekni pemakain bahasa
sebagai seni, baik lisan maupun tertulis yang didasarkan pad suatu
pengetahuan yang tersusun baik. retorika bertujuan menerangkan
kaidah-kaidah yang menjadi landasan dai tulisan yang bersifat prosa atau
wacana lisan yang berbentuk pidato atau ceramah, untuk mempengaruhi
sikap dan perasan orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar